Berawal dari Hari Raya Idhul Adha 26 Oktober 2012 tahun lalu, Saya masih tinggal di Kota Yogyakarta sebagai Mahasiswa, pada malam takbirnya saya bersama teman Kos menangis gara-gara belum bisa pulang ke kampung halaman. Di Jogja setiap hari raya kurban hampir semua warung makan tutup selama tiga hari, dan hal tersebut juga yang membuat kita sedih menyambut Hari Raya Kurban di kota Pelajar ini. Tapi semangat mengerjakan tugas akhir tidak membuat kami patah semangat!! Tetep menikmati suana seadanya pas di tanggal tua.
Setelah menjalankan ibadah sholat ied, kita narsis-narsisan buat ngilangin rasa sedih kita,
Karena rasa lapar semanjak pagi belum terisi nasi dan sayuran pada siang harinya kita berenam rencana mau keluar cari makan, tiba-tiba ada bapak-bapak mengantarkan daging kurban buat anak-anak Kos ini, serta merta kita langsung simpan tuh daging dikasihnya 3 bungkus lagi. Rencana cari makan keluarnya langsung ke super market beli bumbu-bumbu buat masak daging. Pilihan suara kami terbanyak daging akan kami jadikan rendang, Ya sebenarnya memang saya kurang suka sama daging sapi, aku ya sepakat saja.
Mulai pukul 12.30wib, kita mulai masak-masak ada yang ngupasin bawang, ada yang numbuk, ada yang membersihin daging dan ada yang mengawasi saja. bumbunya saya hanya ingat bawang merah, bawang putih, cabe merah besar dan santan. Ternyata walaupun simpel ternyata kita masaknya. Baru jam 16.00wib, kita selesai memasaknya.
Ini hasilnya, saya tidak tahu ini sudah bisa dikatakan masakan atau belum? ya bentuknya aneh, bersyukur teman saya yang dua orang memang dari sumatra pulau seberang, Desti Gultom dari Padang dan Atoun dari Aceh. Otomatis mereka membanggakan makanan ini dan mencicipi sambil memuji-muji ke-enakannya. Karena saya tidak suka daging sapi tidak berani mencicipi. Tapi atas bujukan teman-teman "ini enak loh enak bangat" saya nurut dan ternyata memang enak bangat, sudah tidak ada bau anyir dan bau badan sapi lagi..
Tiga pun berlalu, warung-warung makan mulai buka dengan menu-menu yang bervariasi, biasanya saya makan di warteg (Warung Tegal) tapi ternyata saya mulai bosan dengan menu-menu tersebut, ternyata saya merindukan rendang, terus cari Rumah Makan Padang yang ada gambarnya "rumah bersungut". Langsung tak pikir panjang menu utama rendang padang. Nyamii... Makanan ini terus jadi langgananku.
5 bulan kemudian, saya bekerja di ibu kota negara ini yaitu "Jakarta", tanpa sengaja ketika mampir disalah satu SMESCO Jakarta sekedar untuk membeli minuman, tak sengaja saya melihat Rendang Kemasan, dengan penasan ku baca-baca Rendang Kemasan tersebut. Judul kemasannya Randang Padang Restu Mande http://www.restumande.com beratnya 300 gram. Ku ambil satu Rendang Kemasan tersebut, sepertinya lebih ekonomis dari beli daging dan memasaknya sendiri.
Nah cara menyajikannya pun sangat gampang, masakan Tradisional ini sangat diminati banyak orang, bukan hanya saya. Rendang Kemasan " Randang Padang Restu Mande" ini sangat cocok buat ibu rumah tangga yang belum sempat masak seperti say, tetapi tetap mau makan enak. Rendang ini terbuat dari daging sapi pilihan serta bumbu rempah yang terbaik sehingga cita rasanya pun enak bangat. Kemasannya pun tertutup rapat dengan canggih sehingga bisa bertahan satu tahunan dan tanpa bahan pengawet. Sudah lima kali saya beli Randang Padang Restu Mande, pokoknya enak dan gak bikin bosen, hari ini saya beli dua kotak lagi. Buat nyambut Ibu mertua datang tanggal 16 April 2013.
Rendang Padang Restu Mande http://www.restumande.com ini dikemas dalam plastik kedap dengan rata-rata beratnya 300gram, seperti yang saya beli isi rendangnya terdiri dari 5-6 kerat daging dan bumbu siap saji. Cukup di buka Rendang Kemasan Restu Mande, kemudian tempatkan dalam tempat seperti piring atau pinggan. Jika ingin dipanaskan kita dapat memasukannya ke Oven atau masak lagi menggunakan wajan. Sangat Praktis.Ternyata ada dua rasa rendang yang di tawarkan yaitu rendang daging ayam dan rendang daging sapi. Keduanya menggunakan bumbu pedas original. Rendang ini sangat praktis dan baik dikonsumsi keluarga, juga sangat enak, pantas dijadikan oleh-oleh atau buah tangan ketika pulang kampung dan rendang dalam bentuk kemasan untuk berangkat umrah/ haji.
Rendang Padang ( Sumatera Barat ), merupakan salah satu masakan tradisional yang berasal dari Padang, Sumatra Barat Sejak masuk dalam jajaran makanan terenak di dunia popularitas rendang makin melejit. Kini rendang pun hadir dalam bentuk kemasan. Berbekal resep asli dari ranah Minang dan sertifikasi halal LPPOM MUI, rendang halal siap melenggang ke pasar halal dunia.
Sajian kari daging sapi khas Minang alias rendang akhir-akhir ini memang semakin populer. Hal itu tidak lepas sejak diumumkannya rendang yang menyandang peringkat 11 makanan terenak dunia versi CNNgo. Sebagai sajian asli Indonesia citrasa rendang Padang yang lezat memang sudah akrab di lidah. Selain banyak dijual di restoran-restoran, rendang pun sering menjadi hidangan sehari-hari di rumah.
Namun rendang yang satu ini boleh dibilang merupakan perintis rendang Padang dalam kemasan di Indonesia. Rendang Padang Restu Mande berawal dari sebuah rumah makan Padang di Bandung, yaitu Restu Mande. Meskipun restorannya sendiri sudah berdiri sejak tahun 2005, tetapi rendang Padang versi kemasan baru diperkenalkan tahun 2009 lalu. Respon positif membuat industri skala menengah ini akhirnya mendaftarkan produk rendang Padang Restu Mande ke LPPOM MUI untuk sertifikasi halal.
Tapi kalau sudah 'rendang Padang' berarti rendang asli Indonesia yang kini jadi ikon kuliner yang diakui dunia. Rendang Padang Restu Mande khusus untuk wilayah Jakarta dijual dengan harga Rp 65.000,00 - Rp 69.000,00. Diluar Bandung untuk sementara rendang Padang kemasan ini masih dijual secara online. Dengan mengusung timeline Through The World, mereka (Pemilik Randang Padang RestuMande) bertekad dapat menembus pasar dunia dan menjadi nomor satu. Kita doakan ya.. Amin
Rendang Padang ( Sumatera Barat ), merupakan salah satu masakan tradisional yang berasal dari Padang, Sumatra Barat Sejak masuk dalam jajaran makanan terenak di dunia popularitas rendang makin melejit. Kini rendang pun hadir dalam bentuk kemasan. Berbekal resep asli dari ranah Minang dan sertifikasi halal LPPOM MUI, rendang halal siap melenggang ke pasar halal dunia.
Sajian kari daging sapi khas Minang alias rendang akhir-akhir ini memang semakin populer. Hal itu tidak lepas sejak diumumkannya rendang yang menyandang peringkat 11 makanan terenak dunia versi CNNgo. Sebagai sajian asli Indonesia citrasa rendang Padang yang lezat memang sudah akrab di lidah. Selain banyak dijual di restoran-restoran, rendang pun sering menjadi hidangan sehari-hari di rumah.
Namun rendang yang satu ini boleh dibilang merupakan perintis rendang Padang dalam kemasan di Indonesia. Rendang Padang Restu Mande berawal dari sebuah rumah makan Padang di Bandung, yaitu Restu Mande. Meskipun restorannya sendiri sudah berdiri sejak tahun 2005, tetapi rendang Padang versi kemasan baru diperkenalkan tahun 2009 lalu. Respon positif membuat industri skala menengah ini akhirnya mendaftarkan produk rendang Padang Restu Mande ke LPPOM MUI untuk sertifikasi halal.
Akhirnya bulan Maret 2011 lalu, rendang Padang Restu Mande memperoleh pengakuan halal dari LPPOM MUI Jawa Barat. Dan beberapa bulan kemudian, rendang Padang kemasan ini hadir dalam kemasan baru yang lebih eksklusif. Meskipun dijual dalam kemasan, namun rendang Padang Restu Mande rasanya tetap istimewa karena memakai bumbu-bumbu dan rempah asli.
Tapi kalau sudah 'rendang Padang' berarti rendang asli Indonesia yang kini jadi ikon kuliner yang diakui dunia. Rendang Padang Restu Mande khusus untuk wilayah Jakarta dijual dengan harga Rp 65.000,00 - Rp 69.000,00. Diluar Bandung untuk sementara rendang Padang kemasan ini masih dijual secara online. Dengan mengusung timeline Through The World, mereka (Pemilik Randang Padang RestuMande) bertekad dapat menembus pasar dunia dan menjadi nomor satu. Kita doakan ya.. Amin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar